..........lanjutan
OBJEK
WISATA
A. LABUAN
BAJO
1.
Pantai Binongko
Mendengar nama Binongko, memoriku diseret kembali pada Kepulauan
Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang pernah aku kunjungi juni 2012 lalu. Wakatobi
memiliki salah satu pulau yang bernama Pulau Binongko. Kalau di Labuan Bajo ini
memiliki sebuah pantai yang bernama Pantai Binongko. Sama-sama bernama
Binongko, namun berbeda jenis. Satunya adalah nama sebuah pulau, sedangkan
lainnya adalah nama sebuah pantai. Pantai Binongko ini terletak di Kelurahan
Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat. Pantai ini merupakan salah satu
obyek wisata yang sangat menarik minat masyarakat dan wisatawan mancanegara. Disekitaran
pantai ini terdapat Paradise Cafe,tempat
para bule berkumpul tiap malam untuk menikmati musik reggae. Disamping itu kita bisa menikmati sunset di labuan Bajo
yang sangat cantik.
Airnya sangat jernih dan tenang, namun sayang kotor :( |
Lokasi Pantai Binongko ini hanya berjarak sekitar 3 Km dri
pusat kota Labuan Bajo. Untuk mencapainya bisa ditempuh dengan kendaraan darat
atau kapal laut dari Kampung Ujung. Bisa juga melalui jalur darat dari Padang
SMIP Desa Batu Cermin menuju pantai Binongko. Cara lainnya yang paling asyik
untuk menikmati pantai ini adalah berkendara dengan sepeda motor rental. Untuk rental
sendiri bisa bisa didapatkan di Kampung Ujung, Depo Air isi Ulang, dekat
Penginapan Nelayan. Selain bisa menikmati indahnya pantai Binongko, kita juga
bisa menyaksikan keindahan panorama alam kota Labuan Bajo dan sekitarnya dari
atas bukit Binongko.
Di pantai ini sangat sedikit sekali pemukiman penduduk. Namun,
yang menjadi miris adalah banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana. Kalau dilihat
dari kejauhan memang terlihat indah, tapi ketika dilihat dari dekat agak kotor.
Mengapa ya pantai sebagus ini harus kotor oleh sampah yang berserakan? Menurut warga
sampah ini berasal dari penduduk setempat dan juga kiriman dari wilayah lain. L
2.
Pantai Waecicu
Pantainya keren.. pasirnya putih. Enak buat malas-malasan |
Pantai ini terletak sejalur
dengan Pantai Binongko. Cuman bedanya, kalau ingin menuju pantai ini harus naik
turun bukit. Dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit saja untuk menuju pantai ini
dari Labuhan Bajo. Waktu itu aku pergi ke sana dengan bang Mocho, pemuda lokal
yang punya kios pengisian pulsa disamping Rumah Makan Jawa Timur. Beliau yang
mengguide kami menuju ke sana. Agak susah sih bermotoran naik turun bukit. Tapi
pemandangan yang bisa dilihat : Kereeeeeennnnn !!!!!... bisa melihat
keseluruhan view kota Labuhan Bajo yang sangat indah. Oh iya, di sini
sebenernya ada satu pulau kecil yang bentuknya seperti Tumpeng dengan airnya
yang berwarna hijau tosca. Namun, sekali lagi kita tidak bisa menikmatinya
karena dimiliki bule. Yah, beginilah nasib pribumi kita, menikmati keindahan
negeri sendiri pun susah, bisapun pasti bayar mahal :D #miris
Hanya bisa mengambil foto dari depan. Ga boleh masuk :( #resort bule banget |
View seperti ini banyak dijumpai sepanjang perjalanan :D |
Di
sisi lain terdapat bagian lain dari sepanjang garis pantai yang biasa dinikmati
warga lokal untuk berlibur. Biasanya warga lokal memakai carter angkot, bawa
pick up atau dengan bermotoran untuk menuju ke sana. Cara lain untuk menikmati
bukit tumpeng itu adalah sewa perahu nelayan untuk berkeliling, berenang bahkan
snorkeling di sana.
3.
Batu Cermin
Ini gua keren banget deh :) |
Sisa-sisa
alam dari zaman kuno berlimpah ruah di Flores
Barat. Flores Barat menawarkan berbagai tempat geologi yang masih alami baik itu
alam atau buatan manusia.Tidak jauh dari Labuan Bajo ada objek wisata Gua Batu Cermin
dengan formasi batu kapurnya yang sangat menarik. Pada jam-jam tertentu bisa menyajikan
fenomena pencahayaan sinar matahari alami
yang sangat mengesankan. Gua Batu Cermin ini kurang diminati pengunjung,
setidaknya menurut guide lokal sih.
Walaupun kurang diminati untuk dikunjungi tapi setidaknya banyak gua kapur dengan
tampilan formasi stalagmit aneh.Dan menurutku : Kereeeeeeeennnnn...... !!!
Narsis dengan teman seperjalanan :D |
Formasi batuan kapurnya kerennn banget :) |
Untuk
menuju ke sini bisa dicapai dengan cara kurang lebih 20 menit bermotoran. Motor
bisa disewa dibeberapa rental motor yang ada di sepanjang jalan pelabuhan
Labuan Bajo. Harga tiket masuknya cukup murah yaitu 20.000 idr. Jasa guide bisa
digunakan, sekitar 50-100.000 idr. Bisa lakukan tawar menawar. Awalnya sih aku
takut liat wajah penjaganya yang kaya preman
ditambah lagi lokasinya sepi sekali. Pikiran pun jadi macam-macam, takut motor
yang aku sewa ilang lah, dipalak lah.. blaaa..blaaaa..
eh ternyata baik banget orangnya. Beliau menanyakan dengan baik apa aku
butuh guide atau tidak. Dan aku jawab
dengan sedikit nyengir, enggak bang, arah
jalannya kemana ya bang? Beliaupun menjawab dengan santainya, oh tidak apa mas kalau tidak pakai jasa
guide. Mas nya bisa jalan lurus mengikuti jalan setapak ini. Ya ampun dosa
ya aku negatif terus bawaannya :D #pray : ampuni aku Tuhan :p
4.
Bukit Cinta
Mendengar kata”cinta” tsahhh..berasa jadi ABG alay yang haus
banget akan kasih sayang wkwkkw.. Nah, di utara Labuan bajo, Flores Barat, ada
sebuah bukit tempat anak muda memadu kasih, ceilee..
memadu kasih:D. Selain itu, pemandangannya pun pasti akan membuat kita
semakin cinta Flores!! Dijamin deh.. Dataran Labuan Bajo ini menurutku merupakan tanah yang diberkahi.
Beberapa bukit menyajikan pemandangan indah dari atas bukit. Salah satu bukit
yang terkenal dengan panoramanya adalah Bukit Cinta. Dan, Bukit Cinta
sukses merebut hatiku !! :D
Nah perjalananku ke Bukit Cinta adalah ajakan dari Bang
Mocho, sepulangnya aku dari mengeksplor air terjun Cunca Rami sendirian. Yah dengan adanya sisa waktu rental motor,
akupun berkendara dengan Bang Mocho mengejar sunset di sana. Lokasinyapun sangat
dekat , yaitu sekitar 10-15 menit berkendara dari pusat kota Labuan Bajo. Jika bingung,
tanyakan saja kepada penduduk Labuan Bajo,
pasti semua pada tahu mengenai lokasi Bukit Cinta. Menurut Bang Mocho, awalnya
bukit ini tidak memiliki nama. Namun, karena banyaknya remaja yang berpacaran
di bukit ini jadilah disebut dengan nama Bukit Cinta.
Cintaku kehampaan di Bukit Cinta :( T.T |
Jalanan terjal, curam, dan ilalang yang tinggi jadi penghias
perjalanan menuju ke sana. Apalagi sesampainya di sana, kita bisa melihat
keseluruhan view kota Labuan Bajo yang cantik. Bandaranya pun juga terlihat. Ketika
turun dari motor dan melihat bukit pertama perasaan yang muncul adalah kagum. Menghela
napas dalam-dalam dengan sedikit memejamkan mata bahwa aku sudah sampai di
sini, tanah yang aku impikan. Sampai berpindah di bukit keduapun semakin takjub
karena melihat sunset yang semakin mendekat.
Pulau-pulau kecil bak kapas mengambang di lautan. Sungguh damai
hati ini, apalagi senja oranye keperakan yang memantul sungguh ga bisa
berkata-kata aku. Kemudian Bang Mocho dengan agak terburu-buru mengajakku di
bukit paling tinggi. Sedikit mendaki dan tentu saja ngos-ngosan karena aku benci jalanan nanjak. Sementara beliau
dengan enaknya berlari ke puncak bukit. Ketika sampai di puncak bukit dengan
nafas berat mataku terbelalak melihat
keindahan viewnya. Dalam hati aku uman berucap, Ya Tuhan, aku merasa damai sekarang melihat kekuasaanMu. J
5. Air Terjun Cunca Rami
View Cunca Rami dengan landscape persawahannya |
Cunca
Rami adalah salah satu obyek wisata air terjun yang ada di kota Labuan Bajo,
Manggarai Barat. Air terjun dengan tinggi kurang lebih 70 meter ini lokasinya ada
di desa Lamung, Kecamatan Mbeliling. Yang unik dari air terjun ini adalah
airnya jatuh seperti air terjun kembar, dan memiliki sungai di bawahnya yang
bisa kita pakai untuk mandi. Menurut penuturan warga sekitar debit air
terjunnya tetap sepanjang tahun. Dan lagi air terjun ini terlihat sangat indah
jika dilihat dari persawahan. Dari kejauhan ketika melewati persawahan,
terlihat jelas sebuah bukit dengan air terjun yang jatuh. Yang pasti kerennnn
banget.. !!!
Karena
rasa penasaran, aku pun nekat memutuskan untuk menuju air terjun ini seorang
diri. Kedua orang sahabatku telah terlebih dahulu pulang ke Surabaya, sementara
satu orang teman lagi dari Malang memutuskan melanjutkan tripnya ke Kupang. Dengan
berbekal motor rental aku menyusuri perbukitan Labuan Bajo menuju ke sana. Jalanan
yang kulewati sangat kereeeenn, apalagi dengan bermotoran santai dijamin hati
ini tenang banget.. #lebay :D. Untuk menuju ke sana bisa menggunakan motor
rental seperti yang aku sebutkan tadi selama kurang lebih 1,5 jam dari pusat
kota Labuan Bajo. Bisa juga menggunakan angkutan umum jurusan Ruteng dan turun
di kampung Wae Lelos.
Menurut warga sekitar ada tiga pintu masuk menuju ke air terjun Cunca Rami. Pertama, dari Labuan Bajo menuju ke Kampung Cecer melakukan perjalanan atau trekking dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai tiba di persawahan sekitar air terjun Cunca Rami. Kedua, wisatawan berjalan kaki dengan mendaki melalui Gua Waelia dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai di Kampung Lamung dan jalan menurun menuju ke persawahan di sekitar air terjun Cunca Rami. Ketiga, perjalanan kaki melalui Kampung Waelelos menuju ke Kampung Rangat dan menuruni lembah sampai di persawahan sebelum masuk ke air terjun Cunca Rami. Semuanya melewati persawahan, dan view Cunca Rami tampak begitu cantik dari kejauhan.
Waktu
menuju ke air terjun ini, aku sempat tersesat karena saking asyiknya menikmati
jalanan naik turun bukit yang curam dengan pemandangannya yang keren. Begitu tiba,
aku dikerubungi anak kecil, dan aku meminta salah satunya untuk menunjukkan
kepadaku jalan menuju ke sana. Oh ya, jasa guide di sini rata-rata 50-100.000
idr. Karena yang jadi guide aku anak
kecil masih SD, kubayar saja 50.000 idr huakakkaka
:D #jahatnyaaaaa :D. Dan, perjalanan menuruni bukit, lanjut melewati
persawahan, lalu sampai di air terjun membuat aku sangat senang. Hampir 2 jam
aku menikmati berdiam diri di sana. Karena pada saat itu ramai bule dari Russia
yang lagi mainan air terjun, aku jadi males turun mainan air. Setelah para bule itu menyingkir, ha ha ha
tetap saja ga turun menikmati air terjun karena TAKUT TENGGELAM. Wkwkwk , air terjun ini memiliki
kedalaman kurang lebih 4-5 meteran, otomatis membuat aku yang tidak bisa
berenang ini dieeeeeeeeeeemmmm L Selanjutnya yang paling aku
benci adalah balik lagi trekking nanjak menuju tempat parkir motor. Aku paling
benci jalanan nanjak Faktor bodi, faktor umur :D
Penduduk
sekitar air terjun mayoritas beragama Kristiani, dan yang menarik perhatianku
adalah bangunan gerejanya yang sangat tradisional. Dan orang-orangnya yang
super ramah, jadi betah berlama-lama di sini. Suatu saat pasti aku akan kembali
L #harusssss!!!!
(.....................bersambung)