Translate

Senin, Juli 22, 2013

Backpackeran Gembel Ke Komodo, NTT (Bagian 3)

..........lanjutan


OBJEK WISATA
A.     LABUAN BAJO
1.      Pantai Binongko


     Mendengar nama Binongko, memoriku diseret kembali pada Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara yang pernah aku kunjungi juni 2012 lalu. Wakatobi memiliki salah satu pulau yang bernama Pulau Binongko. Kalau di Labuan Bajo ini memiliki sebuah pantai yang bernama Pantai Binongko. Sama-sama bernama Binongko, namun berbeda jenis. Satunya adalah nama sebuah pulau, sedangkan lainnya adalah nama sebuah pantai. Pantai Binongko ini terletak di Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat. Pantai ini merupakan salah satu obyek wisata yang sangat menarik minat masyarakat dan wisatawan mancanegara. Disekitaran pantai ini terdapat Paradise Cafe,tempat para bule berkumpul tiap malam untuk menikmati musik reggae. Disamping itu kita bisa menikmati sunset di labuan Bajo yang sangat cantik.

Airnya sangat jernih dan tenang, namun sayang kotor :(
Lokasi Pantai Binongko ini hanya berjarak sekitar 3 Km dri pusat kota Labuan Bajo. Untuk mencapainya bisa ditempuh dengan kendaraan darat atau kapal laut dari Kampung Ujung. Bisa juga melalui jalur darat dari Padang SMIP Desa Batu Cermin menuju pantai Binongko. Cara lainnya yang paling asyik untuk menikmati pantai ini adalah berkendara dengan sepeda motor rental. Untuk rental sendiri bisa bisa didapatkan di Kampung Ujung, Depo Air isi Ulang, dekat Penginapan Nelayan. Selain bisa menikmati indahnya pantai Binongko, kita juga bisa menyaksikan keindahan panorama alam kota Labuan Bajo dan sekitarnya dari atas bukit Binongko.


 Di pantai ini sangat sedikit sekali pemukiman penduduk. Namun, yang menjadi miris adalah banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana. Kalau dilihat dari kejauhan memang terlihat indah, tapi ketika dilihat dari dekat agak kotor. Mengapa ya pantai sebagus ini harus kotor oleh sampah yang berserakan? Menurut warga sampah ini berasal dari penduduk setempat dan juga kiriman dari wilayah lain. L

2.      Pantai Waecicu
Pantainya keren.. pasirnya putih. Enak buat malas-malasan
   Pantai ini terletak sejalur dengan Pantai   Binongko. Cuman bedanya, kalau ingin menuju pantai ini harus naik turun bukit. Dibutuhkan waktu sekitar 10-15 menit saja untuk menuju pantai ini dari Labuhan Bajo. Waktu itu aku pergi ke sana dengan bang Mocho, pemuda lokal yang punya kios pengisian pulsa disamping Rumah Makan Jawa Timur. Beliau yang mengguide kami menuju ke sana. Agak susah sih bermotoran naik turun bukit. Tapi pemandangan yang bisa dilihat : Kereeeeeennnnn !!!!!... bisa melihat keseluruhan view kota Labuhan Bajo yang sangat indah. Oh iya, di sini sebenernya ada satu pulau kecil yang bentuknya seperti Tumpeng dengan airnya yang berwarna hijau tosca. Namun, sekali lagi kita tidak bisa menikmatinya karena dimiliki bule. Yah, beginilah nasib pribumi kita, menikmati keindahan negeri sendiri pun susah, bisapun pasti bayar mahal :D #miris

 
Hanya bisa mengambil foto dari depan. Ga boleh masuk :(
#resort bule banget
View seperti ini banyak dijumpai sepanjang perjalanan :D
    Di sisi lain terdapat bagian lain dari sepanjang garis pantai yang biasa dinikmati warga lokal untuk berlibur. Biasanya warga lokal memakai carter angkot, bawa pick up atau dengan bermotoran untuk menuju ke sana. Cara lain untuk menikmati bukit tumpeng itu adalah sewa perahu nelayan untuk berkeliling, berenang bahkan snorkeling di sana.

3.      Batu Cermin
Ini gua keren banget deh :)
      Sisa-sisa alam dari zaman kuno berlimpah ruah di Flores Barat. Flores Barat menawarkan berbagai tempat geologi yang masih alami baik itu alam atau buatan manusia.Tidak jauh dari Labuan Bajo ada objek wisata Gua Batu Cermin dengan formasi batu kapurnya yang sangat menarik. Pada jam-jam tertentu bisa menyajikan fenomena pencahayaan  sinar matahari alami yang sangat mengesankan. Gua Batu Cermin ini kurang diminati pengunjung, setidaknya menurut guide lokal sih. Walaupun kurang diminati untuk dikunjungi tapi setidaknya banyak gua kapur dengan tampilan formasi stalagmit aneh.Dan menurutku : Kereeeeeeeennnnn...... !!!

                 
Narsis dengan teman seperjalanan :D
Formasi batuan kapurnya kerennn banget :)
   Untuk menuju ke sini bisa dicapai dengan cara kurang lebih 20 menit bermotoran. Motor bisa disewa dibeberapa rental motor yang ada di sepanjang jalan pelabuhan Labuan Bajo. Harga tiket masuknya cukup murah yaitu 20.000 idr. Jasa guide bisa digunakan, sekitar 50-100.000 idr. Bisa lakukan tawar menawar. Awalnya sih aku takut liat wajah penjaganya yang kaya preman ditambah lagi lokasinya sepi sekali. Pikiran pun jadi macam-macam, takut motor yang aku sewa ilang lah, dipalak lah.. blaaa..blaaaa.. eh ternyata baik banget orangnya. Beliau menanyakan dengan baik apa aku butuh guide atau tidak. Dan aku jawab dengan sedikit nyengir, enggak bang, arah jalannya kemana ya bang? Beliaupun menjawab dengan santainya, oh tidak apa mas kalau tidak pakai jasa guide. Mas nya bisa jalan lurus mengikuti jalan setapak ini. Ya ampun dosa ya aku negatif terus bawaannya :D #pray : ampuni aku Tuhan :p

4.      Bukit Cinta
     Mendengar kata”cinta” tsahhh..berasa jadi ABG alay yang haus banget akan kasih sayang wkwkkw.. Nah, di utara Labuan bajo, Flores Barat, ada sebuah bukit tempat anak muda memadu kasih, ceilee.. memadu kasih:D. Selain itu, pemandangannya pun pasti akan membuat kita semakin cinta Flores!! Dijamin deh.. Dataran Labuan Bajo ini  menurutku merupakan tanah yang diberkahi. Beberapa bukit menyajikan pemandangan indah dari atas bukit. Salah satu bukit yang terkenal dengan panoramanya adalah Bukit Cinta. Dan, Bukit Cinta sukses merebut hatiku !! :D

Nah perjalananku ke Bukit Cinta adalah ajakan dari Bang Mocho, sepulangnya aku dari mengeksplor air terjun Cunca Rami sendirian.  Yah dengan adanya sisa waktu rental motor, akupun berkendara dengan Bang Mocho mengejar sunset di sana. Lokasinyapun sangat dekat , yaitu sekitar 10-15 menit berkendara dari pusat kota Labuan Bajo. Jika bingung, tanyakan saja kepada penduduk Labuan  Bajo, pasti semua pada tahu mengenai lokasi Bukit Cinta. Menurut Bang Mocho, awalnya bukit ini tidak memiliki nama. Namun, karena banyaknya remaja yang berpacaran di bukit ini jadilah disebut dengan nama Bukit Cinta.

Cintaku kehampaan di Bukit Cinta :( T.T

 Jalanan terjal, curam, dan ilalang yang tinggi jadi penghias perjalanan menuju ke sana. Apalagi sesampainya di sana, kita bisa melihat keseluruhan view kota Labuan Bajo yang cantik. Bandaranya pun juga terlihat. Ketika turun dari motor dan melihat bukit pertama perasaan yang muncul adalah kagum. Menghela napas dalam-dalam dengan sedikit memejamkan mata bahwa aku sudah sampai di sini, tanah yang aku impikan. Sampai berpindah di bukit keduapun semakin takjub karena melihat sunset yang semakin mendekat.

   Pulau-pulau kecil bak kapas mengambang di lautan. Sungguh damai hati ini, apalagi senja oranye keperakan yang memantul sungguh ga bisa berkata-kata aku. Kemudian Bang Mocho dengan agak terburu-buru mengajakku di bukit paling tinggi. Sedikit mendaki dan tentu saja ngos-ngosan karena aku benci jalanan nanjak. Sementara beliau dengan enaknya berlari ke puncak bukit. Ketika sampai di puncak bukit dengan nafas  berat mataku terbelalak melihat keindahan viewnya. Dalam hati aku uman berucap, Ya Tuhan, aku merasa damai sekarang melihat kekuasaanMu. J



5.      Air Terjun Cunca Rami


View Cunca Rami dengan landscape persawahannya
    Cunca Rami adalah salah satu obyek wisata air terjun yang ada di kota Labuan Bajo, Manggarai Barat. Air terjun dengan tinggi kurang lebih 70 meter ini lokasinya ada di desa Lamung, Kecamatan Mbeliling. Yang unik dari air terjun ini adalah airnya jatuh seperti air terjun kembar, dan memiliki sungai di bawahnya yang bisa kita pakai untuk mandi. Menurut penuturan warga sekitar debit air terjunnya tetap sepanjang tahun. Dan lagi air terjun ini terlihat sangat indah jika dilihat dari persawahan. Dari kejauhan ketika melewati persawahan, terlihat jelas sebuah bukit dengan air terjun yang jatuh. Yang pasti kerennnn banget.. !!!

    Karena rasa penasaran, aku pun nekat memutuskan untuk menuju air terjun ini seorang diri. Kedua orang sahabatku telah terlebih dahulu pulang ke Surabaya, sementara satu orang teman lagi dari Malang memutuskan melanjutkan tripnya ke Kupang. Dengan berbekal motor rental aku menyusuri perbukitan Labuan Bajo menuju ke sana. Jalanan yang kulewati sangat kereeeenn, apalagi dengan bermotoran santai dijamin hati ini tenang banget.. #lebay :D. Untuk menuju ke sana bisa menggunakan motor rental seperti yang aku sebutkan tadi selama kurang lebih 1,5 jam dari pusat kota Labuan Bajo. Bisa juga menggunakan angkutan umum jurusan Ruteng dan turun di kampung Wae Lelos.

    Menurut warga sekitar ada tiga pintu masuk menuju ke air terjun Cunca Rami. Pertama, dari Labuan Bajo menuju ke Kampung Cecer melakukan perjalanan atau trekking dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai tiba di persawahan sekitar air terjun Cunca Rami. Kedua, wisatawan berjalan kaki dengan mendaki melalui Gua Waelia dengan melintasi kawasan hutan Mbeliling sampai di Kampung Lamung dan jalan menurun menuju ke persawahan di sekitar air terjun Cunca Rami. Ketiga, perjalanan kaki melalui Kampung Waelelos menuju ke Kampung Rangat dan menuruni lembah sampai di persawahan sebelum masuk ke air terjun Cunca Rami. Semuanya melewati persawahan, dan view Cunca Rami tampak begitu cantik dari kejauhan.

    Waktu menuju ke air terjun ini, aku sempat tersesat karena saking asyiknya menikmati jalanan naik turun bukit yang curam dengan pemandangannya yang keren. Begitu tiba, aku dikerubungi anak kecil, dan aku meminta salah satunya untuk menunjukkan kepadaku jalan menuju ke sana. Oh ya, jasa guide di sini rata-rata 50-100.000 idr. Karena yang jadi guide aku anak kecil masih SD, kubayar saja 50.000 idr huakakkaka :D #jahatnyaaaaa :D. Dan, perjalanan menuruni bukit, lanjut melewati persawahan, lalu sampai di air terjun membuat aku sangat senang. Hampir 2 jam aku menikmati berdiam diri di sana. Karena pada saat itu ramai bule dari Russia yang lagi mainan air terjun, aku jadi males turun mainan air.  Setelah para bule itu menyingkir, ha ha ha tetap saja ga turun menikmati air terjun karena TAKUT TENGGELAM. Wkwkwk , air terjun ini memiliki kedalaman kurang lebih 4-5 meteran, otomatis membuat aku yang tidak bisa berenang ini dieeeeeeeeeeemmmm L Selanjutnya yang paling aku benci adalah balik lagi trekking nanjak menuju tempat parkir motor. Aku paling benci jalanan nanjak Faktor bodi, faktor umur :D

                         

    Penduduk sekitar air terjun mayoritas beragama Kristiani, dan yang menarik perhatianku adalah bangunan gerejanya yang sangat tradisional. Dan orang-orangnya yang super ramah, jadi betah berlama-lama di sini. Suatu saat pasti aku akan kembali L #harusssss!!!!






(.....................bersambung)


Backpackeran Gembel Ke Komodo, NTT (Bagian 2)

.....lanjutan

         Sekali lagi, makanan mungkin bisa menjadi suatu hal yang dipikirkan. Entah itu mengenai penghematan dana ataupun menjadi sesuatu hal yang wajib diperhatikan ketika berkunjung ke suatu daerah. Untuk Pulau Komodo, tidak ada yang menjual masakan jadi di sana. Hanya terdapat warung kelontong yang menjual kebutuhan pokok saja. Berbeda dengan di sebagian besar daerah di Indonesia kemungkinan, penyebutan kata "warung" merujuk pada kedai tempat menjual masakan jadi. Warga Komodo lebih sering menyebutnya sebagai "kios" untuk toko kelontong yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk mendapatkan makanan di sana, kita bisa membawa bekal makanan yang dibeli di Labuhan Bajo, kemudian meminta bantuan warga di Pulau Komodo untuk numpang memasak. Warga di sana cukup ramah dan baik-baik kok. Untung-untung pasti dimasakin makanan kalau kita menumpang di rumah mereka. Asal kita menerima apa adanya yang disuguhkan, heheheh asal lidah gag manja or rewel, perut pasti kenyang. Hehehehe.. pemikiran bekpeker gembel banget. Kalau aku pribadi sih mencari makanan apa saja yang bisa aku makan. Ketika disuguhkan dan melihat ada sayurannya, yah pasti aku makan tuh sayuran (kaya embek :p)


Selama di Labuhan Bajo, aku pun bertahan dengan susahnya mencari makanan yang mengandung sayur-sayuran segar. Yah, maklum, ketika kita menikmati daerah pantai justru dihadapkan pada pilihan makanan yang banyak mengandung ikan, karena sebagai daerah penghasil perikanan. Untuk aku yang seorang vegetarian, sedikit mengalami kesulitan dalam mencari makanan yang mengandung tumbuhan ini.
TRANSPORTASI

Untuk Transportasi menuju Pulau Komodo
1.   Dari Labuhan Bajo bagi yang ingin sailing murah dengan menyewa kapal nelayan untuk keliling-keliling kepulauan Komodo bisa mendapatkan infonya di Pelabuhan Feri yang paling ujung, depan Rumah Makan Jawa Timur. Harga sewanya 2-3 jutaan per kapal kecil milik nelayan selama 2-3 hari. Nah, kalau sharing cost khan lumayan J. Bisa menjelajahi dan menginap di pulau Kalong, Rinca, Komodo, Pink Beach. Untuk destinasi kita bisa menentukan mana-mana saja yang akan dikunjungi. Harga dan destinasi bisa nego dengan nelayan setempat.
2.   Untuk yang ingin dengan cara murah, bisa dengan menumpang ojek kapal milik nelayan. Lokasinya ada di samping kiri pelabuhan feri, yaitu di Tempat Pelelangan Ikan. Sekedar info, nelayan-nelayan ojek ini berasal dari pulau-pulau kecil di Kepulauan Komodo yang hendak berbelanja kebutuhan pokok di Labuhan Bajo. Harga nya cukup murah, 20.000 idr saja. Sekedar saran, jika ingin memakai cara ini kita bisa bertanya kepada penduduk sekitar Labuhan Bajo. Ada beberapa kawan yang menyebutkan kalau mereka pernah bertanya kepada orang sekitar Labuhan Bajo, namun malah diarahkan kepada nelayan yang melayani carter untuk keliling (nomer1) itu memang benar. Waktu itu akupun bertanya pada orang sekitar namun malah nasibnya sama. Untuk mendapatkan infonya bisa bertanya pada penjual makanan di Rumah Makan Jawa Timur. Tanyakan saja mengenai ojek kapal murah ke Pulau Komodo, bukan carter.
3.   Untuk menikmati Komodo tak hanya ada di Pulau Komodo, ada juga di Pulau Rinca. Untuk menuju ke sana caranyapun sama, naik ojek kapal nelayan 20.000 idr.
4.   Cara lain menikmatinya adalah dengan rute:

Labuhan BajoàPulau RincaàPulau Komodo. 

caranya sama, dengan cara naik ojek kapal nelayan menuju Pulau Rinca dulu, mengexplorenya kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Komodo. Jarak Labuhan Bajo-Rinca lebih dekat daripada Labuhan Bajo-Pulau Komodo, yang ditempuh selama kurang lebih 4 jam. 

Kondisi ojek kapal nelayan
KONTAK


Pak Jafar
Penduduk Pulau Komodo ini adalah seorang warga lokal yang biasanya menjual souvenir khas Komodo. Beliau biasa juga menjadi guide lokal yang mendampingi pengunjung untuk trekking mencari komodo. Aku bertemu beliau ketika sedang explore objek wisata Batu Cermin di Labuhan Bajo. Nomor beliau 081337157421. Jika ingin bertanya mengenai Komodo, cara menuju ke sana, dan ijin tinggal di perkampungan Komodo bisa menghubungi beliau. Bisa juga meminta Pak jafar ini menjadi guide trekking di komodo. Waktu itu aku dibawa beliau lewat belakang. Tidak melewati loket Loh Liang, karena pasti bayar uang masuk 100.000 idr/orang belum lagi bayar buat kamera 25.000 idr. Belum bayar guide juga. Ha ha ha.


Abah Parfum
Beliau bukan orang asli NTT, beliau adalah transmigran dari Surabaya, Jawa Timur yang tak sengaja aku temui ketika pertama kali datang di Labuhan Bajo. Beliau adalah penjual parfum, obat-obatan, dan peralatan sholat yang ada didekat Rumah Makan Jawa Timur.  Jika ingin bertanya mengenai ojek kapal menuju Pulau Komodo, Rinca, bahkan Pulau Kanawa bisa bertanya pada beliau. Orangnya ramah, dan suka bercanda.


Bang Anshar
Beliau ini bukan orang asli Komodo, melainkan orang Bima yang menjadi pengajar di sekolah yang ada  di Pulau Komodo. Salut sama usahanya yang berusaha mencerdaskan anak-anak Komodo. Rasanya jadi ingin ikut jadi pengajar di pelosok-pelosok negeri ini. Aku bertemu dengan beliau saat asyik menikmati secangkir kopi di kios perkampungan Komodo. Melihat keramahannya, jadi merasa betah di perkampungan komodo. Ternyata dunia memang sempit walau tempatnya luas, ha ha ha. Beberapa teman backpacker yang sudah berkunjung ke Pulau Komodo ini pernah bertemu dengan beliau juga. :D


Foto dari Bang Anshar yang berani mengelus-elus Komodo kaya ngelus-elus ayam aja :p
(Sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=316783148457976&set=a.137463549723271.26659.100003788806860&type=1&theater)




(bersambung..................................)





     


Kamis, Juli 18, 2013

Backpackeran Gembel Ke Komodo, NTT (Bagian 1)

Berawal dari perasaan jenuh karena hibernasi trip yang sangat lama dalam rentan waktu Februari-Juni  2013, akhirnya aku memutuskan untuk nekad jalan-jalan ke Pulau Komodo, NTT. Sebelumnya ada ajakan dari beberapa teman dari Lombok untuk gabung dengan trip Komodo-Kelimutu, NTT mereka, namun karena waktunya yang sangat bertabrakan, aku memutuskan untuk jalan-jalan bersama kedua orang sahabatku sendiri.  Di jalan kami sempat ragu untuk menuju Komodo, karena masih diselimuti perasaan takut dana kami kurang untuk mencapai Komodo. Namun, akhirnya kami dengan bermodal nekad, kami tetap melanjutkan perjalanan kami.  Mengunjungi Pulau Komodo, NTT adalah salah satu impianku untuk melengkapi provinsi di Indonesia yang sudah aku jelajahi. Dan alhamdulillah akhirnya impianku menginjakkan kaki ke provinsi ke 18 tercapai sudah 

Dan berikut ini adalah rincian dana dan itenari menuju Pulau Komodo dengan start dari kota Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi-Denpasar-Padang Bai-Mataram-Bima-Pelabuhan Sape-Labuhan Bajo-Mataram-Surabaya



No

Waktu

Rute/Kegiatan

Akomodasi

Harga
(IDR)
Tanggal
Pukul
1
26/6/13
22.00 -01.00 WIB
Terminal Bungurasih Surabaya-Probolinggo
Bus Ekonomi
       18.000
2

27/6/13
03.00-06.30  WIB
08.30-18.30 WITA
20.30-22.00 WITA
23.30-04.00 WITA
Probolinggo- Banyuwangi
Banyuwangi-Denpasar
Denpasar-Padang Bai
Padang Bai-Pelabuhan Lembar,NTB
Bus Ekonomi
Bus ekonomi
Taxi Avanza
Kapal Feri
                  28.000
                  40.000
                  50.000
                  41.000
3
28/6/13
06.00-07.00 WITA
08.30-15.00 WITA
15.00-15.30 WITA
16.00-
Pelabuhan Lembar-Terminal Mandalika
Main ke rumah teman di Lombok
Menuju terminal Mandalika
Mataram-Bima
Angkot

Taxi (share cost 50:3)
Bus Cepat Langsung Indah
(Biasanya diberi harga 200 ribuan ke atas, tawar harga normal 160)
                  20.000

                  15.000
                160.000
4
29/6/13
05.00
05.30-08.00 WITA
08.30-17.00 WITA

20.00-
Sampai di Bima
Bima-Pelabuhan Sape
Pelabuhan Sape-Labuhan Bajo, NTT

Menginap istirahat

Bus Kecil
Kapal Feri
(Harga normal 54 ribu, harga calo 50, hemat 4 ribu)
Hotel Bajo
(175:3)

                  25.000
                  50.000

                    58.000
5
30/6/13
11.00-12.30 WITA

12.30-15.00 WITA
15.00-17.00 WITA
18.00-21.00 WITA
21.00-
Explore Pantai Binongko- Labuhan Bajo

Explore Pantai Waicicu dan sekitarnya
Explore Gua Batu Cermin
Menikmati View Labuhan Bajo Malam
Istirahat
Rental Motor
(dekat penginapan nelayan)

HTM @1 orang

Penginapan Nelayan
55.000


20.000

30.000
6
1/7/13
07.00-07.15 WITA
09.30-14.00 WITA
15.00-15.20 WITA
16.00-17.00 WITA
17.00-
21.00-
 Penginapan-TPI
TPI-Pulau Komodo
Menuju rumah penduduk Komodo.
Bercengkrama dengan warga komodo
Menikmati pantai di P. Komodo
Isitrahat
Jalan Kaki
Ojek Kapal Nelayan
Jalan Kaki

Jalan Kaki
Rumah warga. Lapor Kepala Desa

20.000


0
7
2/7/13
07.00-08.15 WITA
08.15-09.00 WITA09.15-12.30 WITA


12.30-13.30 WITA
13.30-14.30 WITA
15.30-17.30 WITA
21.00-
Trekking menyisir pantai -->Loh Liang
Menikmati Pantai sekitaran Loh Liang
Trekking jalur menengahàHunting Komodo (Bukit Fregata-Bukit Sulphurea-Kantin)
Istirahat di Kantin
Trekking kembali ke penginapan
Trekking menuju kebun, pantai karang merah,kampung lama
istirahat
Jalan Kaki +Guide

Jalan Kaki




Jalan Kaki no guide

Rumah Warga
100.000





                        0
8
3/7/13
08.00-09.15 WITA
09.30-14.00 WITA
14.00-15.00 WITA
21.00-
Menuju Pink Beach
Explore pink beach
Pink Beach-Perkampungan
istirahat
Kapal Nelayan (150:4)


Rumah warga
37.500


0
9
4/7/13
11.00-15.45 WITA

16.30-
Meninggalkan perkampungan wargaà
kembali ke Lab.Bajo
istirahat
Ojek Kapal Nelayan
Penginapan Nelayan
20.000
30.000
10
5/7/13
-
Malas-malasan di Labuhan Bajo
Penginapan Nelayan
30.000
11
6/7/13
09.00-11.00 WITA
11.00-12.00 WITA
12.00-14.00 WITA
14.00-15.00 WITA
15.00-17.00 WITA
17.00.18.30 WITA
21.00
Labuhan Bajo-Cunca Rami

Trekking Menuju Air Terjun Cunca Rami
Menikmati air terjun Cunca Rami
Trekking Menuju parkiran
Cunca Rami-Labuhan Bajo
Menikmati view bukit cinta
istirahat
Rental Motor (dekat penginapan nelayan)
Guide



Penginapan Nelayan
55.000

50.000



30.000
12
7/7/13
08.00-17.00 WITA
17.00-18.45 WITA
19.15-
Labuhan Bajo-Pelabuhan Sape, NTB
Pelabuhan Sape-Bima
Bima-Mataram
Kapal Ferry
Bus Kecil Langsung Indah
Bus cepat Langsung Indah
220.000
(Labuhan Bajo-Mataram)
12
8/7/13
10.00 WITA
12.00 WITA

Sampai di Mataram
istirahat
Bus cepat Langsung Indah
Rumah teman
12
9-13/7/13
-
Stay seminggu di rumah teman di Lombok Tengah,NTB
0
13
14/7/13
14.00-14.45 WITA
16.00-
Lombok Tengah-Terminal Mandalika
Mtaram-Surabaya
Engkol
Bus Tiara Mas
10.000
250.000
12
15/7/13
11.30 WIB
Sampai di terminal Bungurasih Surabaya
TOTAL
    1.416.500





 CATATAN:


  1.        Harga diatas sudah termasuk harga update dalam kenaikan BBM 2013, yang berimbas pada kenaikan harga moda transportasi. Huh !! BBM naik Kebutuhan untuk survive ngetrip jadi ikutan naik L
  2.         Untuk start dari Surabaya sebenarnya bisa langsung ambil bus Surabaya-Denpasar,Bali, namun harga normalnya 250 ribuan ke atas, namun saya lebih memilih estafet karena lebih ekonomis dan lebih murah. Kalau di hitung, Surabaya-Probolinggo-Banyuwangi-Denpasar : 18.000+28000+40.000=96.000, IRIT bukan?
  3.        Untuk rute Surabaya-Banyuwangi, sengaja aku memilih estafet juga dari Surabaya-Probolinggo kemudian dilanjutkan ke Banyuwangi, karena biasanya bus ekonomi jurusan Surabaya-Banyuwangi biasanya penumpangnya dioper di terminal Probolinggo. Sangat-sangat mengganggu jika kita sudah dapat tempat duduk dari Surabaya malah tidak kebagian tempat duduk ketika dioper? :D
  4.           Untuk rute hemat lainnya bisa naik kereta api ekonomi jurusan Surabaya-Banyuwangi. Naiknya dari Stasiun Gubeng Surabaya, dengan jam keberangkatan biasanya pukul 14.00 WIB. Sampai di Banyuwangi kira-kira malam hari pukul 22.00 an. Dari stasiun cukup jalan kaki 15 menit menuju Pelabuhan Ketapang, kemudian naik feri menuju Pelabuhan Gilimanuk, ≤10.000 idr. Kemudian bisa melanjutkan naik bus kecil dari Gilimanuk-Denpasar, ≤ 40.000 idr. Denpasar-Padang Bai, ≤ 50.000 idr.
  5.          Untuk Kapal Penyebrangan dari Padang Bai-Lembar bisa bayar lewat calo, hehhehe...namanya juga backpacker, yang irit-irit khan asyik : D. Dari harga resmi 41.000 menjadi seharga ≤ 20.000, caranya bisa numpang truk-truk besar yang hendak menyebrang ke Lombok. Nah, untuk hunting si oom sopir, hahaha.. bisa ditemui di mushola kecil dekat Rumah Makan Jawa. Di situ banyak nongkrong sopir-sopir truk. Hehehe.. cara ini sudha pernah saya lakukan beberapa kali :D
  6.            Mau yang lebih irit lagi? Ada lagi kok.. tenang saja. Kalau ada pepatah bilang, banyak jalan menuju Roma, emang bener loh. Ini ada lagi yang PALING IRIT, namun jika kamu memiliki kenekatan yang tinggi, hehhee.. yaitu menumpang truk juga dari Surabaya-Lombok, bahkan bisa sampai Bima, atau langsung Labuhan Bajo. Cara ini disebut Hitch-Hickie. Biasanya bisa dapat harga sangat-sangat irit bahkan bisa setengah dari harga Surabaya-Labuhan Bajo. Dulu ada seorang kawan yang pernah ber-hicthhikie dari Surabaya-Lombok cuman bayar 100.000 doang.  Kalau aku sih pernah dapat waktu pulang dari Lombok yang pertama kali dulu. Lombok-Surabaya 75.000 doang. Hohoho ... Nah silahkan dicoba.. harga bisa nego dengan pak supir. Pake ajian melas. Hahaha .. kalau aku sih mesti bilang sama Pak Supirnya : Saya punya duit cuman sekian Pak, ingin ke.....Hehehe !
  7.        Untuk bus Mataram-Bima, biasanya ditarif 200.000 an ke atas. Tawar saja! Aku dapat 160.000 harga normal. Hati-hati banyak calo kalau tidak pintar menawar ya pasti dapat harga mahal !

PENGINAPAN MURAH 


Untuk penginapan murah banyak tersebar di sepanjang jalan  Labuhan Bajo dengan harga sangat terjangkau dan ekonomis bagi kantong para traveler maupun backpacker. Rata-rata Penginapan murah harganya 30.000 idr. Harga dihitung perkepala. Jadi, misalkan kita datang berdua tetap saja harganya 30.000x 2.
  • Penginapan Nelayan : Lokasinya jika kita keluar dari gerbang Pelabuhan Fery belok arah kanan, dan terus melewati Rumah Makan Jawa Timur, terus jalan lurus hingga melewati Depo air isi ulang. Nah, posisinya terletak pas di sebelahnya. Dekat dengan rumah makan Padang. Harga menginapnya permalam 30.000 idr, kasur, dengan kamar mandi  luar. 
Kamar Penginapan Nelayan untuk 1 orang. Mungil dan lumayanlah buat numpang tidur doang :D

  • Penginapan Kharisma : Lokasinya jalan kaki 3 menit dari Penginapan Nelayan. Harga menginapnya permalam 30.000/orang ,kamar mandi luar. 75.000 dua bed /2 orang kamar mandi luar, springbed. 125.000 dua bed/2 orang, springbed, kamar mandi dalam.
  • Hotel Bajo : Lokasinya agak sedikit jauh dari kedua penginapan di atas, hanya jalan sekitar 5 menitan. Lokasinya berdekatan dengan toko roti italy. Harganya 175.000 1spring bed besar untuk 3 orang, kamar mandi dalam.  150.000 1 springbed besar untuk 2 orang. Dapat kudapan pancake buat sarapan pagi beserta teh manis. Pemiliknya koko-koko Cina dari Surabaya. 
Fasilitas Hotel Bajo plus dapat sarapan enak :D


Untuk Penginapan di Pulau Komodo hanya ada 1 buah (Lupa namanya). Lokasinya sangat dekat dengan dermaga. Harganya 200.000 idr/malam. Fasilitasnya : kamar mandi dalam, plus dapat sarapan 3x. Mahal buatku pribadi sih.. :D. Oh ya di penginapan ini juga ada persewaan alat snorkling, life jacket, dan keperluan snorkling lainnya. Jadi yang hendak snorkling ke Pink Beach bisa menyewanya di sini. Kalau kemaren waktu ke sini sialnya aku tidak tahu mengenai adanya rental alat snorkling di sini. Jadi jauh-jauh ke Komodo dan Pink Beach, tidak mencicipi bawah lautnya. #nyengir :(


Nah untuk menginap ala murah di Pulau Komodo, bisa menghubungi kepala desa setempat. Kita bisa numpang di sana gratisssssss loh,, hehehe dan lagi disuguhin makanan juga. Penduduk sana baik-baik loh orangnya. Mereka orang yang ramah-ramah. Tak akan kulupakan kebaikan mereka. suatu saat pasti aku akan kembali lagi :)



 MAKANAN:

        Untuk makanan dan bahan kebutuhan pokok disana (Labuhan Bajo dan Komodo) tergolong agak mahalan sedikit. Namun sepadan lah dengan perjuangan penduduknya untuk mendapatkan pasokan bahan kebutuhan pokok tersebut. Sebagian besar pasokan makanan berasal dari Sape dan dikirim ke Labuhan Bajo, nah di sinilah pusat berkumpulanya semua stok bahan makanan. Jadi penduduk kepulauan yang hendak berbelanja kebutuhan selalu datang ke sini untuk kemudian dijual lagi di pulau-pulau kecil yang mereka huni.
           Sebagai contoh harga air minum lokal merk Ruteng ukuran besar harganya 5 ribu rupiah di Pulau Komodo, kalau di Labuhan Bajo ada yang harganya 3-5 ribu rupiah. Untuk telur perbutir harganya 2 ribu rupiah. Untuk masakan jadi harganya:
  • Bakso             :  8.000                                          
  • Soto                : 20.000
  • Rawon           : 20.000
  • Mie instan      :   5.000
  • Nasi Padang   : 20.000
  • Mie+Telur      :   7.000
  • Es teh             :   3.000
  • Es Marimas     :   4.000
  • Jus Buah        : 10.000
  • Jus Campur   : 15.000
  • Ikan bakar     : 30.000
  • Nasi Pecel     : 10.000
Hehehe.. berasa jadi surveyor harga makanan aja :D














(bersambung.....................................)